Rabu, 31 Oktober 2012

ASAL USUL KEMLOKO

Pada zaman dahulu ada seorang petapa sakti yang bernama Mbah Bambang.Beliau hidup di hutan.Beliau di hutan untuk membuat saluran irigasi dan biasanya beliau menebangi pohon. Beliau menebangi pohon untuk membuat desa kecil untuk tempat tinggalnya dan keluarganya.Mbah Bambang memiliki satu istri dan dua orang anak. Hari demi hari telah Mbah Bambang jalani tanpa bosan dan tanpa pamrih
.Akhirnya tanpa di sadari oleh Mbah Bambang, terbangunlah sebuah kampung kecil yang belum ada namanya.Setiap pagi Mbah Bambang pergi ketempat yang beliau bangun.Beliau di sana menanami tanaman-tanaman yang bisa mencukupi hidupnya dan keluarganya di tempat yang beliau bangun tersebut.Semakin lama,tanaman yang di tanam Mbah Bambang dan sang istri  semakin banyak ragam jenisnya.
Hari demi hari Mbah Bambang jalani.Dan Mbah Bambang selalu berdo’a.Meminta petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa.Mbah Bambang selalu memikirkan apa nama dusun yang telah di bangunya tersebut.Dan tak lupa setiap harinya Mbah Bambang pergi ke kebunnya untuk mencangkuli kebunnya supaya tetap bisa mencukupi hudupnya.Sampai saat ini,Mbah Bambang masih belum juga menemukan nama dusun yang di bangunnya.
Akhirnya pada suatu hari,  Mbah Bambang melakukan pekerjaan mencangkulnya dan menanam tanaman di kebunnya dengan keadaan cuaca yang sangat panas.Setelah selesai mencangkul,Mbah Bambang beristirahat.Karena Mbah Bambang merasa kehausan dan lapar,Mbah Bambang memetik buah dari pohon yang di tanamnya.Akhirnya,Mbah Bambang memakan buah tersebut.Dan lama kelamaan,Mbah Bambang ingat nama pohon yang di tanamnya tersebut adalah pohon kemloko dan buahnya adalah buah kemloko.
Dengan terjadinya kejadian tersebut,Mbah Bambang dan sang istri mengambil kesimpulan.Karena tempat yang mereka  duduki untuk tempat berteduh di bawah pohon kemloko.Dan buah yang di makan adalah buah kemloko.Maka Mbah Bambang memberi nama tempat tersebut dusun KEMLOKO.
Semakin lama,dusun yang di bangun oleh Mbah Bambang jumlah penduduknya semakin bertambah dan terciptalah sebuah kampung yang sangat sederhana yaitu “Dusun Kemloko”.Dan setelah beberapa bulan kemudian,Mbah Bambang meninggal dunia.Berselang beberapa hari kemudian,istri dan kedua anak Mbah Bambang juga meninggal.
Para warga dusun Kemloko,menempatkan tempat peristirahatan Mbah Bambang dan keluarganya didekat rumah Mbah Bambang.Sebelum Mbah Bambang dan keluarganya meninggal dunia,warga masih belum sempat mengucapkan rasa terima kasih kepada Mbah Bambang.
Untuk membalas jasa Mbah Bambang,warga sepakat bahwa,setiap minggu warga bergiliran membersihkan tanah wakaf Mbah Bambang.Sampai saat ini tanah wakaf Mbah Bambang dan keluarganya masih ada.Dan pohon kemloko pun sampai sekarang masi ada.Tempatnya yaitu di jln.Keramat dan juga di Arca Lanang.

0 komentar:

Posting Komentar